“Bulan ini apa lagi yang musti di beli ya? Or Week end kali ini mau jalan ke mana? Hm … “ tiap kali kelebihan rizki menghampiri. Mengapa bukan “ Dari uang ini berapakah yang musti aku sisihkan untuk infak/ sodaqoh dan zakat ?
Bila ternyata demikian( pilihan terakhir yang dipilih), maaf Allah Swt telah menyiapkan azab yang pedih di akhirat bagi mereka yang melalaikan zakat.
“…Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS At-Taubah [9]: 34-35)
Tak ada salahnya di akhir penuturan ini kita bercermin pada kisah seorang tabi’in benama Uwais Al−Qorni. Walaupun hidupnya tergolong miskin, dengan pakaian yang penuh tambalan dan bekerja hanya sebagai penggembala, tetapi Uwais mengatakan : Aku ini adalah penggembala dengan gaji 4 dirham, tapi semuanya tidak masuk ke perutku. Artinya adalah setiap kali Uwais menerima gaji, saat itu pula ia mengeluarkan sedekahnya untuk fakir miskin. Dalam sejarah kehidupan Uwais juga tercatat, dia biasa makan makanan yang diambil dari tempat sampah, setelah dibersihkan, lalu dibelahnya menjadi dua (2) bagian. Yang separuh dimakan dan sisanya disedekahkan. Subhanallah
Mari berzakat sahabat, jangan nodai hartamu
( T. Widiyah. R, dari berbagai sumber )